E-Performance

Sistem Informasi Pengukuran Kinerja

Kementerian Perhubungan Republik Indonesia

Detail Capaian Per Bulan

Bulan Analisa Rencana Selanjutnya
Januari - konektivitas DJPD : 0,89% - konektivitas DJPL : 0% - konektivitas DJU : 0,52% - konektivitas DJKA : 0,31% K(nas) = (0,89x23,75%)+0+(0,52x23,75%)+(0,31x23,75%) = 0,21+0,12+0,073=0,40 tidak ada
Februari -konektivitas DJPD : 0,89 -konektivitas DJPL : 0 -konektivitas DJU : 0,52 -konektivitas DJKA : 0,31 K(nas) = (0,89x23,75%)+(0,52x23,75%)+(0,31x23,75%) = 0,211+0,12+0,073 = 0,40 tidak ada
Maret Konektivitas DJPD : 0,89 Konektivitas DJPL : 0 Konektivitas DJU : 0,52 Konektivitas DJKA : 0,31 K(Nas) = (0,89x23,75%)+((0,52x23,75%)+(0,31x23,75%) = 0,211+0,12+0,073 = 0,40 tidak ada
April Konektivitas DJPD : 0,89 Konektivitas DJPL : 0,82 Konektivitas DJU : 0,77 Konektivitas DJKA : 0,31 K(Nas) = (0,89x23,75%)+(0,82c23,75%)+(0,77x23,75%)+(0,31x23,75%) = 0,21+0,19+0,18+0,073 = 0,65 tidak ada
Mei Konektivitas DJPD : 0,89 Konektivitas DJPL : 0,86 Konektlvitas DJU : 0,77 Konetivitas DJKA : 0,31 Konektivitas (Nasional) = (0,89x23,76%)+(0,86x23,75%)+(0,77x23,75%)+(0,31x23,75%) = tidak ada
Juni Konektivitas DJPD : 0,89 Konektivitas DJPL : 0,89 Konektivitas DJU : 0,77 Konektivitas DJKA : 0,31 Konektivitas (Nasional) = (0,89x23,75%)+(0,89x23,75%)+(0,77x23,75%)+(0,31x23,75%) = 0,21+0,21+0,18+0,073 = 0,67 Ditjen Perhubungan Darat Realisasi Indikator Kinerja Program Rasio Konektivitas Transportasi Darat dengan jumlah kawasan prioritas nasional yang dilintasi AKAP dan keperintisan jalan pada Triwulan I telah terealisasi sebanyak 52 kawasan Realisasi Indikator Kinerja Program Rasio Konektivitas Transportasi Darat dengan jumlah kawasan prioritas nasional yang dilintasi Angkutan Penyeberangan baik perintis maupun komersil pada Triwulan I telah terealisasi sebanyak 68 kawasan. Masih terdapat lintas yang belum dioperasikan dikarenakan masih dalam proses lelang dan terdapat 1 kapal yang masih dalam proses BASTO
Juli Konektivitas DJPD : 0,89 Konektivitas DJPL : 0,89 Konektivitas DJU : 0,74 Konektivitas DJKA : 0,31 Konektivitas (Nasional) = (0,89x23,75%)+ (0,89x23,75%)+(0,74x23,75%)+(0,31x23,75%) = 0,21+0,21+0,17+0,073 = 0,668 Pusat Kegiatan Nasional / Pusat Kegiatan Wilayah/ Kawasan Strategis Nasional dan simpul transportasi yang belum terhubung berdasarkan target Perjanjian Kinerja yaitu : a) Pembangunan jalur KA Makassar – Parepare (PKN Makassar, PKW Pangkajene, PKW Marros dan PKW Barru) masih terkendala permasalahan pengadaan lahan di wilayah Pangkep (kebutuhan 2.196 bidang) dan Marros (kebutuhan 938 bidang) dengan progres yang sudah terbayar baru sekitar 15%. Penyebab keterlambatan progres pengadaan lahan diantaranya adanya penolakan masyarakat terhadap nilai ganti rugi, ketidaklengkapan dokumen/berkas kepemilikan lahan masyarakat sehingga menghambat proses verifikasi pembayaran, proses perijinan lahan yang berstatus kawasan hutan, pembebasan lahan dengan kriteria K3 (lahan milik Pemerintah yang dikuasai masyakarat dalam waktu lama secara turun temurun), dan lainnya. b) Pembangunan akses jalur KA menuju Pelabuhan Garongkong direncanakan lintas cabang sepanjang 4,7 km’sp dan baru terealisasi sepanjang 3,7 km’sp melalui pembiayaan SBSN. Konstruksi belum dilanjutkan karena belum tersedia anggaran pembangunan dan kelanjutannya direncanakan melalui pembiayaan KPBU termasuk penyediaan stock yard / area konektivitas dengan Pelabuhan. c) Pembangunan jalur KA Besitang – Langsa tahap pertama segmen Besitang – Sei Liput sepanjang 35 km masih proses konstruksi (kontrak tahun jamak 2017-2020) dan ditargetkan selesai pada akhir tahun 2020. Kendala pembangunan diantaranya kondisi lahan di beberapa titik/lokasi tubuh baan mengalami penurunan (kondisi tanah kurang baik) dimana membutuhkan kajian lanjut dan menghambat progres konstruksi. d) Pembangunan akses jalur KA menuju Bandara YIA Kulonprogo masih dalam proses pengadaan lahan (progres 44%) dan konstruksi jalur kereta api sepanjang 6 km’sp (progres 19%). Kendala pembangunan diantaranya keterlambatan penyelesaian pengadaan lahan, pembatasan akibat pandemi COVID-19 yang menghambat progres konstruksi dan proses pengadaan lahan, selain itu juga karena adanya perubahan desain teknis. e) Pembangunan akses jalur KA menuju Pelabuhan Tanjung Emas terkendala dengan kesiapan lahan berupa kejelasan status lahan dan pelaksanaan penertiban lahan di sekitar pelabuhan. Selain itu dengan adanya penghematan anggaran melalui Perpres 54 tahun 2020, maka alokasi anggaran kegiatan tersebut ditunda akibat pemotongan anggaran rupiah murni untuk penanganan COVID-19. f) Pembangunan akses jalur/emplasemen dan stasiun KA Bandara Raden Inten II terkendala kejelasan status aset dan perjanjian kerjasama dengan pengelola bandara. Selain itu dengan adanya penghematan anggaran melalui Perpres 54 tahun 2020, maka alokasi anggaran kegiatan tersebut ditunda akibat pemotongan anggaran rupiah murni untuk penanganan COVID-19.
Agustus Konektivitas DJPD : 0,89 Konektivitas DJPL : 0,89 Konektivitas DJU : 0,74 Konektivitas DJKA : 0,31 Konektivitas (Nasional) = (0,89x23,75%)+(0,89x23,75%)+(0,74x23,75%)+(0,31x23,75%)= 0,21+0,21+0,17+0,073=0,668 tidak ada
September Konektivitas DJPD : 0,89 Konektivitas DJPL = 0,89 Konektivitas DJU = 0,76 Konektivitas DJKA = 0,31 Konektivitas (Nasional) = (0,89x23,75%)+(0,89x23,75%)+(0,76x23,75%)+(0,31x23,75%)= 0,21+0,21+0,18+0,073 = 0,67 tidak ada
Oktober Konektivitas DJPD : 0,89 Konektivitas DJPL : 0,89 Konektivitas DJU : 0,77 Konektivitas DJKA : 0,31 Konektivitas (Nasional) = (0,89x23,75%)+(0,89x23,75%)+(0,77x23,75%)+(0,31x23,75%)=0,21+0,21+0,18+0,073 =0,67 tidak ada
November Konektivitas DJPD : 0,89 Konektivitas DJPL : 0,89 Konektivitas DJU : 0,77 Konektivitas DJKA : 0,31 Konektivitas (Nasional) = (0,89x23,75%)+(0,89x23,75%)+(0,77x23,75%)+(0,31x23,75%)=0,21+0,21+0,18+0,073 =0,67 tidak ada
Desember Konektivitas DJPD : 0,89 Konektivitas DJPL : 0,89 Konektivitas DJKA : 0,33 Konektivitas (Nas) =(0,89x23,75%)+(0,89x23,75%)+( 0,33x23,75%)/5 = 0,10 menunggu data konektivitas dari DJPD, DJPL, DJU sampai batas waktu yg ditentukan
2016 © Kementerian Perhubungan Republik Indonesia